Jan 7, 2014

7 days in 2014

Sebelumnya,
HAPPY NEW YEAR everyone.. hope you guys do well in this year and success.

Sebetulnya gue mulai menulis ini karena gue merasa bersalah.. daripada gue makin strees dengan hal ini mending gue tuangkan saja deh dalam tulisan. Yah walaupun berantakan..

Akhir-akhir ini gue mendapatkan berita tak menyenangkan yaitu berita kematian. Awal gue mendengar hal ini dari akhir tahun kemarin, salah satu opa temen aku dipanggil Tuhan secara tiba-tiba. Dan kemarin tantenya juga dipanggil Tuhan. Hal yang tak terduga terjadi.
Saat tahu opanya meninggal, gue sendiri bingung apa yang harus gue lakukan, gue katakan ke teman gue ini. Gue coba telpon tapi tak ada jawaban. Gue pun sms.
Mengambil moment tahun baru, gue memberikan kata ucapan panjang agar ia bisa lebih semangat di tahun ini dan melepaskan yang sudah berlalu. Namun di minggu yang biasa, gue mendapat telpon dari dia dan menerima kabar bahwa tantenya di panggil Tuhan. Syok. Tak tahu harus bagaimana. Yang bisa kulakukan hanya melakukan apa yang ia minta.

Tak hanya disitu, tadi malam dengar kabar papa leeteuk dan opa-omanya meninggal karena kecelakaan mobil.

Disamping itu, aku merasa gembira dengan kehadiran teman baru dirumah. Lady *my black dog* melahirkan 2 anak anjing. Tengah malam buta. Gw senang tapi bercampur sedih, karena hanya satu saja anak anjing yang terdengar suaranya. Yang satu lagi gak. Pagi-pagi ini dibangunin mama karena anak anjing yang itu sudah keras.  Huhuhuhuhu..
Aku tak bisa banyak membantu karena didalam hati merasa tak enak, merasa hampa, merasa terburuk. Sedih..

Aku tahu bahwa dimana ada kelahiran disitu ada kematian. Dimana ada perjumpaan disitu ada perpisahaan. Dimana ada kata hai disitu juga ada kata selamat tinggal.

Tapi aku sendiri tak sanggup untuk mengucapkan selamst tinggal. Tak sanggup melihat bagian momen dari perpisahan. Tak tahu harus bersikap bagaimana saat ada perpisahan, jika perpisahan untuk selama-lamanya.

Kadang aku berpikir, bagaimana jadinya kalau aku yang berada diposisi orang yang ditinggalkan seperti temanku itu? Apakah aku bisa menerimanya? Apakah aku hanya akan diam begini?

Nb: Maafkan aku ma, gak bisa bantu mama beresin hal yang mama minta. Aku gak tega..

No comments: